Jakarta, TopBusiness – PT Pos Indonesia sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di usaha kurir, logistik, jasa keuangan dan properti dalam kegiatan operasional bisnisnya tak lepas dari dampak yang ditimbulkan.
Salah satu dampaknya adalah adanya emisi CO2 dari ribuan armada bermotor milik perseroan. Saat ini, PT Pos Indonesia memiliki 4.686 kendaraan bermotor roda dua dan 1.522 kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
Jika satu motor menghasilkan potensi emisi CO2 sebesar 67.568,26 g.30menit-1.km-1, maka potensi emisi C02 yang dihasilkan motor roda dua PT Pos dengan estimasi 8 jam kerja adalah sebesar 1.849.089 ton/tahun.
Sedangkan untuk kendaraan roda 4 atau lebih, jika satu mobil menghasilkan potensi emisi CO2 sebesar 17.585,08 g.30menit-1.km-1, potensi emisi C02 yang dihasilkan dengan estimasi 8 jam kerja adalah sebesar 156.305 ton/tahun
“Untuk itu, Pos Indonesia mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membantu menurunkan emisi CO2,” kata Corporate Secretary PT Pos Indonesia Tata Sugiarta dalam sesi presentasi dan wawancara penjurian TOP CSR Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Hadir pula dalam penjurian ini POH VP SBA & TJSL PT Pos Indonesia R Prijo Edhie W, Manager Bina Lingkungan PT Pos Indonesia Selo Edi, FP PT Pos Indonesia Gemilau Aida DK.
Melalui Program Menanam AKHLAK, PT Pos Indonesia menanam 27.600 pohon secara serentak di 4.850 kantor pos yang tersebar di seluruh Indonesia pada peringatan HUT PT Pos Indonesia ke 276.
“AKHLAK merupakan corporate culture yang berlaku di semua BUMN sekarang,” ucap Tata yang menambahkan bahwa AKHLAK merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Menurut Tata, dari perhitungan yang dilakukan PT Pos, program penanaman pohon ini bisa menyerap (absorb) CO2 sebanyak 772.800 ton per tahun atau setara berat 100 menara eiffel.
Setiap pohon menyimpan air tanah sebanyak 900 meter kubik per tahun. Dengan 27.600 pohon, air yang tersimpan mencapai sekitar 25 juta meter kubik per tahun. Volume itu setara kapasitas Bendungan Pidekso, Wonogiri, Jateng.
Selain itu, satu pohon yang ditanam menghasilkan 130 kilogram oksigen per tahun. Artinya inisiatif Pos Indonesia menanam 27.600 pohon menghasilkan 3.588 ton oksigen setiap tahun atau setara berat 6 pesawat Airbus A-380. “Artinya upaya kami ini sangat terukur dan diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap lingkungan,” ucap dia.
Di samping itu, Pos Indonesia saat ini dalam masa pilot project untuk penggunaan motor dan mobil listrik untuk kegiatan operasional. Ada 300 unit sepeda motor listrik dan lebih dari 10 unit mobil listrik diujicobakan di beberapa wilayah untuk proses pelayanan kurir dan logistik antara lain di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali.
“Selain menggunakan kendaraan listrik, kami juga sudah mulai memanfaatkan energi bersih yang bersumber dari radiasi matahari,” ujar Tata.
Menurut dia, proyek percontohan pemanfaatan energi surya terdapat dua titik, yakni kantor pelayanan yang ada di Bali dan gudang logistik.
Adopsi ISO 26000 SR
Dalam pelaksanaan program CSR, PT Pos sudah mengadopsi ISO 26000 SR yang menyangkut tujuh subjek inti yakni tata kelola perusahaan, praktik ketenagakerjaan, praktik operasi yang adil, isu-isu konsumen, hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup, serta keterlibatan & pengembangan komunitas.
Untuk implementasi tata kelola perusahaan, PT Pos Indonesia mengacu pada peraturan perusahaan. Yakni PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. Selain itu Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN.
Selain itu peraturan KD.44/DIRUT/0714 tanggal 1 Juli 2014 tentang Panduan Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero).
Pada 2023 ini, PT Pos Indonesia juga melakukan perubahan struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sebelumnya CSR ini berada di bawah direktur pengembangan bisnis, dan saat ini berada di bawah corporate secretary.
Untuk yang terkait hak asasi manusia, PT Pos Indonesia membuka lowongan kerja (loker) untuk penyandang disabilitas melalui program Rekrutmen Bersama BUMN tahun 2022. Ini juga sebagai bentuk pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 Pasal 14 tentang Penyandang Cacat.
“Hal ini merupakan bentuk komitmen perusahaan bahwa PT Pos Indonesia konsisten dalam memberikan kesetaraan hak-hak bagi penyandang disabilitas. Hingga saat ini terdapat tiga pegawai disabilitas yang berstatus sebagai pegawai tetap,” ujar dia.
Sedangkan pelaksanaan CSR terkait Praktik Ketenagakerjaan, menurut Tata, di PT Pos Indonesia ada forum bipartit yang melibatkan dua serikat pekerja yang ada, yakni Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI) dan Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI) Kuat Bermartabat.
“Dua serikat pekerja ini sudah menandatangani PKB (perjanjian kerja bersama) pada 12 Desember 2022 yang disaksikan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan CSR terkait subjek inti lingkungan hidup, selain penanaman pohon, ada juga pembuatan taman, bantuan pembuatan bank sampah, bantuan penyediaan sarana, bantuan pembuatan MCK.
Sedangkan yang terkait praktik operasi yang adil, menurut Tata, sesuai arahan Kementerian BUMN, dari sisi ketenagakerjaan, PT Pos Indonesia diminta memberikan persentase sebesar 10 persen untuk mileniar leader level BoD-1 sampai dengan BoD-5. Perseroan juga diminta memberikan persentase minimal sebesar 15 persen untuk women leader di level BOD-1 dan BoD-2.
Sampai saat ini, menurut Tata, untuk milenial leader sudah tercapai 44,36 persen dan women leader tercapai 23,59 persen. Total talenta PT Pos baik dari milenial maupun women sebanyak 6.402 orang.
Sedangkan untuk adopsi CSR terkait Keterlibatan dan Pengembangan Komunitas, PT Pos Indonesia sudah melakukan digitalisasi pasar melalui PosPay, Dalam digitalisasi pasar ini, PT Pos menyediakan QRIS bagi para pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah program ini disambut sangat baik oleh pedagang. Digitalisasi ini menyangkut penyediaan platform pembayaran PosPay dan penggunaan QRIS atau pembayaran cashless di pasar-pasar tradisional,” ujar Tata.
Sampai akhir 2022, menurut dia, ada 343 pasar yang tersebar di seluruh Indonesia yang sudah terdigitalisasi. Digitalisasi pasar ini juga menyediakan bantuan pelatihan untuk usaha mikro dan kecil (UMK), bantuan penyediaan alat produksi, pelatihan keterampilan bagi UMK binaan, pensiunan dan calon pensiunan, serta bantuan gerobak UMK.
Adapun untuk adopsi CSR terkait isu-isu konsumen, menurut Tata, PT Pos Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pascapandemi covid-19.
“Isu kesehatan masih menjadi topik utama selama tahun 2022 dikarenakan pandemi Covid-19. Dengan tagline Indonesia pulih lebih cepat bangkit lebih kuat, PT Pos Indonesia turut serta dalam mengadakan vaksin covid-19 berkolaborasi dengan para mitra dan dalam tahun ini telah dianggarkan juga untuk program vaksin booster ke-2,” paparnya.
Selain itu, PT Pos Indonesia turut serta mengadakan berbagai pelatihan kewirausahaan untuk membangkitkan kondisi perekonomian pascapandemi serta dilaksanakan program Penyaluran Kredit bagi UMK baik dilakukan sendiri maupun bekerja sama dengan perbankan. Pada 2022, kredit UMK yang tersalurkan lebih dari Rp 21 miliar.
Menurut Tata, total realisasi pelaksanaan Program TJSL PT Pos Indonesia tahun 2022 senilai Rp 25,79 miliar.
PT Pos Indonesia juga memiliki Program CSR unggulan lainnya misal pemberian diskon 50 persen untuk pengiriman dari seluruh Indonesia ke Posko Peduli Gempa POSAJA! di Kantor Pos Cianjur.
“Hal ini menghasilkan impact baik dari segi CSR maupun lini bisnis, sekaligus mempermudah akses kepada masyarakat untuk menyalurkan bantuannya,” kata Tata.
Beberapa program CSR unggulan PT Pos Indonesia juga mengadopsi konsep creating share value atau berbagi manfaat bersama. Misalnya adalah pemberian beasiswa pendidikan untuk Yayasan Pendidikan Bakti Pos Indonesia, di mana menghasilkan program ikatan dinas PT Pos Indonesia bagi lulusan terbaik Universitas Logistik & Bisnis Internasional.