Jakarta, TopBusiness – PT Datang DSSP Power Indonesia (DDPI) merupakan perusahaan Joint Venture antara China Datang Corporation dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) sebagai bagian dari Grup Sinar Mas. Perusahaan pengembang ketenagalistrikan ini memiliki tiga Independent Power Producer (IPP) yang berlokasi di Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Kota Kendari (Sulawesi Tenggara), dan di Kalimantan Tengah.
DDPI diketahui memiliki jumlah tenaga kerja mencapai ribuan orang, tepatnya 1.103 karyawan yang tersebar di tiga pembangkit listrik yang dimiliki. Bicara soal tenaga kerja, Lokita Prasetya, Vice President Director PT Datang DSSP Power Indonesia, meyakini bahwa Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah aset yang paling berharga, yang menjadi kunci serta tulang punggung untuk kesuksesan maupun sustainability dari perusahaan ke depannya.
“Oleh karena itu, kami akan terus berkomitmen untuk mengivestasikan resources kami guna pengembangan dan pemberdayaan daripada Human Capital,” ujar Lokita pada wawancara penjurian Top HC Awards 2023 yang digelar Majalah TopBusiness secara virtual belum lama ini.
Komitmen DDPI dalam pengembangan dan pemberdayaan human capital diejawantahkan dari beberapa inisiatif yang dilakukan.
”Pertama, secara internal kita meningkatkan jam-jam pelatihan pada semua karyawan dan setiap tahun jam pelatihan itu meningkat. Dan tentunya kami yakni bahwa melalui pelatihan itu akan memperkuat fondasi kemampuan daripada karyawan untuk bisa berkontribusi secara lebih baik bagi kemajuan perusahaan maupun untuk juga peningkatan kemampuan dari individu karyawan,” tandas Lokita.
Lalu yang kedua, lanjut Lokita, DDPI juga selalu menetapkan standar keamanan dan kompetensi yang tertinggi, yang tercermin dalam usaha untuk memenuhi sertifikasi K3 dan keselamatan ketenagalistrikan atau SMK2 (Sistem Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan) seperti yang dicanangkan oleh Kementerian ESDM.
“Serta kami semua comply dengan sertifikasi keahlian, karena mengoperasikan IPP itu diperlukan kompetensi-kompetensi yang harus tersertifikasi, dan kami semua memenuhi bahkan lebih dari persyaratan yang dibutuhkan oleh Kementerian ESDM, karena kami percaya bahwa sertifikasi ini sangat penting dalam menjaga keselamatan maupun juga menjamin bahwa operasi kami tetap baik dan lancer untuk mendukung program kelistrikan nasional,” jelasnya.
Adapun yang ketiga, secara eksternal DDPI selalu mendukung pertumbuhan sumber daya manusia di daerah lokal. Oleh karena itu, perusahaan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan penyerapan tenaga kerja, tenaga-tenaga muda di sekitar lokasi pabrik kami maupun di sekitar daerah di mana pabrik perusahaan berada.
“Sehingga hubungan kami dengan universitas, sekolah, pemerintah daerah, maupun masyarakat sekitar dapat terus terbina. Nah, ini sangat kita bangun untuk membentuk sebuah ekosistem yang baik, saling bersinergi dan saling mendukung,” lanjutnya.
Dukung Visi Indonesia Emas 2045
Sebagaimana telah disebut di atas, hingga bulan Juli 2023 jumlah tenaga kerja DDPI sebanyak 1.103 karyawan yang tersebar di tiga pembangkit listrik, baik itu di Sumsel, Kendari, Kalteng, juga head office. Adapun 60% dari total karyawan DDPI diisi oleh putra daerah.
Jadi, seperti ditegaskan Mohamad Ramdan, Corporate HR Head PT Datang DSSP Power Indonesia, minimal sekitar 700 karyawan sudah pasti diambil dari putra. Hebatnya, komitmen DDPI dalam mengedepankan putra daerah ini ternyata telah mendapatapresiasi oleh pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
“Di sini kami mau menunjukkan bahwa kami mendukung visi Indonesia Emas 2045 agar SDM Indonesia bisa menjadi kekuatan besar bangsa kedepannya. Juga, kita mempertimbangkan masukan dari Kementerian ESDM mengenai pertumbuhan ekonomi dan pengurangan emisi karbon. Kemudian juga kami yakin bahwa semua ini bisa terwujud jika karyawan sebagai roda penggerak untuk seluruh kegiatan perusahaan memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dan integritas yang tinggi,” kata Mohamad Ramdan.
Seperti perusahaan energi lainnya, DDPI tak menampik bahwasanya perusahaan juga memiliki tantangan serta persyaratan yang tinggi baik dari Kementerian KLHK, Kemenaker, dan ESDM terkait dengan tuntutan pengurangan emisi karbon.
“Ini semua kami formulasikan dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi dan infrastruktur, serta meningkatan peran HR sebagai business partner bagi semua unit di DDPI. Dan kami mengikuti arahan strategi dari perusahaan untuk strengthening internal capability, khususnya dalam hal peningkatan di operation and maintenance, dan juga peningkatan People dan Culture development. Ini menjadi concern kami,” jelas Mohamad Ramdan.
Untuk itu, Mohamad Ramdan, percaya bahwa HR harus dijalankan secara sistemik terintegrasi, dan holistic. Untuk itulah, DDPI kemudian menyusun HR Framework yang menjadi acuan perusahaan di dalam menjalankan program kegiatan HR di DDPI.
Kembali dikatakan Mohamad Ramdan, Leadership & Talent Management ini menjadi inti dari pengembangan SDM yang ditopang dengan Recruitment Center, Performance Management, Learning and Development, dan Assessment Center.
“Fondasi yang kokoh kami perkuat dari aspek Grading System, Compensation and Benefit System, Knowledge Management System, dan Corporate Culture. Ini semua menjadi sistem HR Management System yang kami jalankan dan kami implementasikan, baik di Head Office maupun di tiga site operasional perusahaan, di Sumsel, Kendari, maupun di Kalteng,” jelasnya.
Sebagai bagian dari pengembangan human capital perusahaan, Mohamad Ramdan juga menyinggung soal aktivitas training yang dilakukan perusahaan untuk para karyawannya. Disebutkan bahwa aktivitas training DDPI telah membuat lompatan dalam pencapaian setiap tahunnya.
“Ini terlihat dari pencapaian judul training, kita lihat di situ ada peningkatan dari tahun 2021 sebesar 138 judul, tahun 2022 sebanyak 278 judul, dan 2023 ini sampai bulan Juli kita sudah sampai 231 judul. Dan juga terkait dengan training hours-nya, kita bisa lihat peningkatan training hours yang betul-betul kita berharap adanya lompatan ini untuk bisa meningkatkan kompetensi yang maksimal yang efektif bagi seluruh karyawan,” kata Mohamad Ramdan.
Tidak berhenti sampai di situ peningkatan yang diraih DDPI dari pelaksaan training juga bisa dilihat dari sertifikasi yang diterima oleh karyawannya serta anggaran yang dikeluarkan yang juga mengalami peningkatan. ”Jadi budget yang dikeluarkan untuk training sampai tahun lalu cukup besar, itu terakhir sampai Rp1,7 miliar. (Adapun) sampai dengan tahun 2023 itu sudah hampir mendekati Rp1 miliar,” pungkasnya.
Penulis: Fauzi