Jakarta, TopBusiness – PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) atau TAD untuk pertama kalinya menjadi nominator pemenang penghargaan TOP BUMD Awards 2024. PT TAD terpilih dari ratusan BUMD yang ada di Indonesia. Hal ini berkat kinerja yang mentereng dari PT TAD selama beberapa tahun ini, dan berdasarkan penilaian itu berhak mendapat penghargaan di ajang rating tahunan yang digelar Majalah TopBusiness itu.
Dalam proses penjurian yang digelar Rabu (13/3/2024) secara online itu, PT TAD milik Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat itu banyak mengupas keberhasilan kinerja yang ciamik. Di depan dewan juri, Direktur Utama PT TAD, M. Olik Abdul Olik, Ak., MSi, yang didampingi Plt Direktur Umum, Dr. Banu Muhammad Haidlir SE., MSE, dan Direktur Operasional, Sudirman, ST mengawali pemaparan soal Sejarah berdirinya PT TAD hingga membeberkan banyak inovasi dan pencapaian bisnis perusahaan.
Disebut Olik, kinerja positif PT TAD ini tak lepas dari adanya implementasi tata kelola dan ditopang sederet inovasi dalam meningkatkan pelayanan di sektor air minum ini. Dalam penjelasannya, ada beberapa aktivitas usaha dari PT TAD ini, pertama, mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan.
Lalau kedua, membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Dan ketiga, melakukan pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi untuk menekan kebocoran atau kehilangan air.
“Saat ini posisi kai berdasar penilaian di tahun 2022 lalu, PT TAD berhasil mencapai peringkat ke-11 tingkat nasional dan peringkat ke-4 tingkat Provinsi Jawa Barat,” ujar Olik.
Dan kinerja berdasarkan BPPSPAM atau Kementerian PUPR berada di nilai 4,13 tahun 2023 (unaudited). Ini berarti meningkat dari tahun 2022 di angka 3,99, dan juga lebih dari tahun 2021 yang sebesar 4,06. Atau dalam lima tahun angka tersebut masih yang teringgi.
Begitupun dengan penilaian berdasar Kinerja Kepmendagri yang juga meningkat. Di 2023 lalu sudah di angka 67,46, naik dari 2022 dan 2021 di angka 65,86. Juga selama lima tahun terakhir pencapaian di 2023 itu masih yang terbaik.
Untuk diketahui, PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) memiliki visi: “Menjadi Perusahaan air minum dengan kinerja terbaik melalui pelayanan prima dan berwawasan lingkungan.” Dengan Misi: ‘Pertama, Memberikan layanan prima dan meningkatkan cakupan pelayanan pelanggan; kedua, Meningkatkan kinerja keuangan dan operasional melalui pengelolaan yang akuntabel dan professional; keempat, Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas SDM Perusahaan meliputi IPTEK dan IMTAQ; keempat, Mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah serta memberikan kontribusi penghasilan kepada pemerintah Kota Depok; dan kelima, Meningkatkan peran aktif dalam pelestarian lingkungan.’
PT TAD ini beroperasi di wilayah Depok yang memiliki luas ± 200,29 Km2. Yang terdiri dari 11 Kecamatan, 63 Kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 2,12 juta jiwa. Dan dalam pengoperasiannya, PT TAD membaginya dalam dua wilayah pemasaran yaitu 1 dan 2.
Untuk wilayah 1 meliputi: Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Tapos, dan Kecamatan Cilodong. Untuk wilayah pemasaran 2 meliputi: Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan Sawangan, dan Kecamatan Cipayung.
Dengan kondisi tersbut, PT TAD sendiri berhasil memfaatkan cakupan wilayah yangterbukti terus meningkat. Untuk cakupan administrasi per 2023 lalu di angka 17,49%, naik dari sebelumnya 16,64% (2022), 15,2% (2021) atau terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Adapun untuk SL terdaftar di 2023 lalu sudah mencapai 102.094. Angka ini naik tinggi dari tahun sebelumnya di angka 93.705 (2022), 85.654 (2021), 77.325 (2020) dan 72.534 (2019). SL Baru juga meningkat setiap tahunnya. Di 2023 lalu meningkat di angka 8.564. Tahun 2022 naik di angka 8.051, lalu naik 8.329 (2021), 4.791 (2020), dan 4.352 (2019).
“Dan kami juga berhasil menekan tingkat kehilangan air atau NRW. Dalam lima tahun terakhir ini terus meningkat NRW-nya. Dari 28,59% (2019), 30,17% (2020), sempat naik ke 33,98% (2021), 31,45% (2022), dan di tahun 2023 sudah di level rendah yakni 23,45%,” ujar dia.
Dan untuk penambahan jumlah masyarakat yang menggunakan air perpipaan juga terkerek naik. Pada 2021 sebanyak 299.264 jiwa, di 2022 naik lagi jadi 329.351 jiwa, dan 2023 sudah mencapai 358.836 jiwa.
Adapun untuk penambahan jaringan air perpipaan juga meningkat. Dari 2021 yang sudah sepanjang 1.495.213 meter, menjadi 1.668.935 meter di 2022, dan per 2023 sudah sepanjang 1.736.668 meter.
Dengan kinerja bisnis yang terus bertumbuh itu membuat dari sisi keuangan juga sangat positif. Pendapatan PT TAD tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun. Pendapatan di 2023 tercatat mencapai Rp226.024.926.137 naik tinggi dari tahun 2022 sebesar Rp178.946.866.136. Atau lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp168.734.961.976 (2021), Rp168.580.499.435 (2020), dan Rp158.214.130.799 (2019).
“Dengan pendapatan yang positif ditambah biaya juga bisa ditekan, membuat laba bersih juga terus meningkat. Untuk kinerja tahun 2023 lalu, kami berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp33.104.457.232,” katanya sembari menambahkan, dengan kinerja yang positif itu diiringi tingkat kepuasan pelanggan yang juga masih tinggi di angka 73,70%.
Dengan begitu, kata dia, setoran pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemerintah Daerah Kota Depok juga cukup tinggi senilai Rp10.231.214.602. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp9.286.067.502, meski belum setinggi tahun 2021 yang mencapai Rp14.022.733.422.
Ditopang Tata Kelola
Kinerja apik dari PT TAD ini diakui Olik juga tak lepas dari penerapan tata kelola Perusahaan yang baik dan seara konsisten dilakukannya. Menurut Olik, perusahaannya sudah memiliki sudah memiliki terobosan dan inovasi terkait tata lelola perusahaan.
Seperti Budaya Integritas, sudah adanya evaluasi Tingkat Maturitas Manajemen Risiko yang memperoleh nilai sebesar 3,18, berada pada Level 3 dengan kategori “defined”, sudah ada Sertifikasi ISO 9001 Manajemen Mutu, Sertifikasi ISO 14001 Manajemen Lingkungan, Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016, Sertifikasi Halal, juga memiliki aplikasi Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM).
“Bahkan kami sudah memiliki nilai GRC (Governance, Risk, Compliance) yang sudah kami implementasikan dan di angka 2,19 dengan level maturitas siloat. Selain itu, dalam tata Kelola kami juga menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),” terang dia.
Kinerja yang apik juga tak kepas dari implementasi IT yang sudah lengkap. Ada banyak portal aplikasi yang berbasis website di PT TAD, seperti SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian), SITUNTAS (Sistem Informasi dan Akuntasi Tirta Asista), SIANGKASA (Sistem Informasi Anggaran Kerja Tirta Asasta), Manajemen Aset (Aplikasi untuk Pengelolaan Aset), Dashboard (Dashboard Tirta Asasta), KERTAS (Kegiatan Elektronik Persuratan Tirta Asasta).
Selanjutnya, SIRANTAS (Sistem Informasi Persediaan Tirta Asasta), SIPERKASA (Sistem Informasi Pelaporan Kinerja dan Analisa Tirta Asasta), PROTOCOL (Project Monitoring & Control), OPTIK (Apikasi Opname Tirta Asasta Depok), SIPANTAS (Sistem Informasi Pemutusan Tirta Asasta Depok), ARSIP-PP (Aplikasi Pengarsipan Pengembangan Perusahaan).
Kemudian, ada LAPOR (Laporan Operator Tirta Asasta), EPROC (e-Procurement Tirta Asasta), SIMEUNTAS (Sistem Informasi Monitoring Pengadaan Terintegrasi Tirta Asasta), Aplikasi RPAM (Rencana Pengamanan Air Minum), WEB-GIS (Web-based Geographic Information System Tirta Asasta), Manajemen Risiko (Aplikasi untuk administrasi manajemen risiko), Website resmi PT Tirta Asasta Depok (perseroda).
Ada juga SIPENTAS (Sistem Informasi Pelanggan Baru Tirta Asasta), Scheduler SMR (Schedule Smart Meter Reader), Registrasi Online (Aplikasi untuk pengelolaan registrasi pelanggan baru secara online), SIPDATA (Sistem Informasi Perbaikan Data Sistem Informasi Perbaikan Data Tirta Asasta), dan Helpdesk (Aplikasi penanganan keluhan pelanggan atau non pelanggan online).