Jakarta, TopBusiness – Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat (BSI Maslahat) kembali terpilih sebagai kandidat peraih penghargaan TOP CSR Awards yaitu kegiatan pembelajaran bersama dan penghargaan tahunan bidang CSR terbesar tingkat nasional.
Di penyelenggaraan tahun 2023, BSI Maslahat meraih dua penghargaan yaitu kategori TOP CSR 2023 Stars 5 dan TOP Leader on CSR Commitment 2023.
Di ajang TOP CSR Awards 2024, BSI Maslahat mengusung program CSR unggulan berupa Desa BSI, khususnya yang dijalankan di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam sesi Penjurian TOP CSR Awards 2024, Jumát (15/03/2024), secara online, M. Misbahul Munir selaku Ketua Umum Pengurus Yayasan BSI Maslahat beserta anggota tim yang lain membawakan materi presentasi bertajuk “Dari Desa Untuk Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekonomi Syariah.”
“BSI Maslahat adalah lembaga zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang merupakan mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang terdepan dalam menguatkan ekosistem ekonomi syariah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sukoriyanto Saputro selaku Direktur Eksekutif BSI Maslahat menjelaskan bahwa Program Desa BSI merupakan program pengembangan ekonomi desa melalui penguatan sumber daya ekonomi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendayagunaan dana ZISWAF.
“Pelaksanaan program difokuskan pada pengembangan usaha pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan sebagai upaya mendukung ketahanan atau kedaulatan pangan.”
“Sementara pendekatan program dilakukan melalui mekanisme pemberdayaan masyarakat dengan pendampingan intensif, baik dalam teknis pengembangan sumberdaya maupun pendampingan pada aspek spiritual.”
“Kami ingin menciptakan lapangan kerja yang layak, serta membuka peluang ekonomi baru bagi semua warga desa.
“Dengan meningkatnya pendapatan KK miskin di desa sehingga bisa memenuhi kebutuhan dasarnya secara bermartabat. Program Desa BSI setidaknya berkontribusi dalam perputaran ekonomi di desa antara Rp1 hingga 7 Milyar per-tahun per-desa, melalui transaksi hasil produksi pertanian, peternakan serta desa wisata,” kata Sukoriyanto.
TOP CSR Awards diselenggarakan majalah Top Business, yang diterbitkan oleh PT Madani Solusi Internasional (MSI Group), bekerja sama dengan sejumlah asosiasi yang berkecimpung di bidang CSR, Bisnis, GCG serta GRC, serta sejumlah perusahaan konsultan CSR dan Bisnis.
Tema TOP CSR Awards 2024 adalah “CSR & ESG Innovation Programs for Sustainable Business Growth” atau inovasi-inovasi program CSR yang mendukung tumbuhnya bisnis perusahaan secara berkelanjutan.
Tujuannya, pertama, memberikan apresiasi atau penghargaan tertinggi, kepada perusahaan-perusahaan, yang dinilai berhasil dalam menjalankan program CSR/TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan),yang efektif dan berkualitas. Kedua, sebagai sarana pembelajaran bersama untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan program CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Turut hadir dari BSI Maslahat dalam sesi Penjurian yaitu: Rusdi Musa Ishak selaku Direktur Innovation & Empowerment, Risyad Iskandar selaku Direktur Marcomm & Network; Wiwip Wilevy selaku Officer Empowerment & Sociopreneur Group; Galvan Yudistira selaku Officer Marcomm Group; Eva Sri Wahyuni selaku Officer Innovation & Transformation; dan Rangga Mahardika selaku Officer Innovation & Transformation.
Bertindak selaku dewan juri: Melani K. Harriman, Puteri Maharini, Puteri Maharini, A.J. Boesra, Syaifudin, dan Nurdiman Rizal. Mereka pun memberikan apresiasi positif terhadap program CSR BSI Maslahat karena telah berdampak positif.
Program CSR Unggulan
Kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2024, tim BSI Maslahat secara bergantian memaparkan program Desa BSI, khususnya yang dijalankan di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Desa Purwabakti terletak Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Kondisi alamnya berupa pegunungan, sungai dan pesawahan. Memilili luas wilayah 1.662 Ha, terletak 520 – 1.350 meter diatas permukaan laut. Tinggi curah hujan 120 M3, yang terbagi dalam 5 Dusun, 12 Rukun Warga, 41 Rukun Tetangga, dengan jumlah penduduk 7.356 jiwa.
Tujuan dijalankannya program, yaitu meningkatkan pendapatan mustahik atau penerima manfaat program.
Indikator keberhasilan yang digunakan untuk mengukur program adalah meningkatnya pendapatan mustahik setidaknya sebanyak 30% dari pendapatan pertanian padi
Lewat program Desa BSI, fasilitas yang dikucurkan berupa dana program sebesar Rp4.087.109.000. Dana tersebut diberikan ke penerima manfaat sebanyak 100 Kepala Keluarga jangka waktu pelaksanaan program 3 tahun.
Dampak Program Pada Aspek Hilirisasi
Selain melakukan intervensi dalam upaya peningkatan produksi pada aspek budidaya. BSI Maslahat melalui program Desa BSI juga memfasilitasi proses inisiasi pada aspek hilir yaitu pengembangan industri pengolahan hasil panen dengan memberikan fasilitas pendukung Rice Miling Unit (RMU) yang akan membantu proses: Penguatan produk (beras) melalui perizinan/legalisasi/merk, Packaging, dan Variasi produk (produk tambahan sekam dll).
Saat ini, hilirisasi melibatkan luas lahan 179,2 Ha dengan jumlah panen 185,27 ton dan kemampuan produksi 5 ton per hari.
Kesejahteraan Petani
Hingga saat ini, dari pengukuran yang dilakukan tim BSI Maslahat, pelaksanaan program Desa BSI di Desa Purwabakti terletak Kecamatan Pamijahan dengan Jumlah Petani 100 kepala keluarga dan luas lahan 179,25 Ha telah memperlihatkan hasil yang positif bagi kesejahteraan petani.
“Kenaikan Produksi per musim panen yaitu 26% dari 55 ton ke maksimal 69 ton,” kata Humairoh Anahdi selaku Manager Innovation & Transformation.
“Penjualan beras 54 ton senilai Rp683 Juta. Jumlah panen 185,75 ton dari 3 musim panen, Nilai aset kelompok Rp3,8 M, Peningkatan Omzet Petani Per-Kg Gabah 71% yaitu 4.1K/kg menjadi 7K/kg. Awalnya 25 rb/6 kg naik menjadi 42rb/6kg, Omzet penjualan mencapai Rp1,3 M.”
Berikutnya, penggunaan pupuk kimia berkurang 23% karena beralih ke organik, dan Kenaikan Pendapatan Petani yang rata-rata naik menjadi 50% yaitu Rp2,14 juta dari sebelumnmya Rp1,42 juta/bulan.
Desa Wisata Pertanian
Salah satu dampak ikutan yang ditimbulkan dari program Desa BSI yaitu tumbuhkan kegiatan wisata desa, khususnya di area Terasering Cisalada sebagai wisata hidden gem yang menyajikan suasana alam pesawahan yang dikelilingi oleh perbukitan. Area wisata ini pengelolaannya dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (istri-istri petani).
Desa wisata ini telah banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar negeri terutama disaat weekend. Sampai akhir tahun 2023 setidaknya 3.943 orang pengunjung yang datang ke Terasering Cisalada.
Dampak dari adanya desa wisata ini yaitu tumbuhnya usaha-usaha masyarakat desa (UMKM, Pedagang, Homestay, Parkiran, dll).
Total pengunjung 3.943 orang. Total omzet 170,8 juta dari April sampai dengan Desember 2023, dan keuntungan langsung kelompok tani Rp 5,1 juta.
Editor: Nurdian