Jakarta, TopBusiness – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan holding company dari perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan mineral.
Sebagai perusahaan tambang, PT Bumi Resources Tbk dalam aktivitas bisnisnya diakui memiliki dampak baik positif maupun negatif terhadap lingkungan sekitar.
Guna mengurangi dampak negatif tersebut, PT Bumi Resources Tbk memiliki komitmen untuk menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
“BUMI meyakini, segala program CSR yang dilakukan tidak hanya sekadar kegiatan filantropi, namun kegiatan yang memiliki nilai dampak ESG (environment social governance) dan juga sebagai program yang berkelanjutan,” ujar Andre Putra, CSR Koordinator PT Bumi Resources Tbk dalam presentasi penjurian TOP CSR Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Kamis (27/3/2024).
Hadir pula dalam penjurian ini, Tofan Wibisono (Senior Manager Sustainability) dan Renova Viscky (VP RM, GCG, and Sustainability). Tim dari BUMI membawakan materi presentasi berjudul: Kebijakan dan Program CSR dan ESG PT Bumi Resources Tbk, “Mewujudkan Masyarakat Mandiri”.
Kepada dewan juri, Andre menegaskan bahwa seluruh kebijakan maupun program CSR yang dilakukan oleh BUMI mengacu kepada ISO 26000 Guidance on Social Responsibility dan Peraturan Presiden (Perpres) No 111/2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sebagai perusahaan holding, BUMI merancang strategi pelaksanaan CSR bersama PT Arutmin dan PT KPC.
Program CSR Unggulan
PT Bumi Resources memiliki sejumlah inovasi Program CSR unggulan. Pertama adalah Program Pendampingan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat yang dilakukan di Kabupaten Bekasi yang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menghadapi persoalan sampah. Dalam kegiatan ini, Bumi Resources menggandeng CARE LPPM IPB.
Program ini dilandasi hasil riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) yang mengungkapkan, sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Ini artinya dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, produksi sampah di kabupaten ini mencapai sekitar 1.500 ton setiap hari. Dari jumlah tersebut baru 800 ton yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Artinya ada 700 ton sampah di Bekasi yang terserak di mana-mana,” kata Andre.
Kegiatan yang dilakukan dalam Program Pendampingan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat antara lain kampanye kesadaran masyarakat terhadap pemilahan sampah dari rumah. Selain itu, pembentukan bank sampah warga. Kemudian, pengolahan sampah organik menjadi kompos, pembuatan lubang resapan biopori, budidaya maggot, dan pupuk cair.
Kegiatan lainnya adalah pengolahan sampah anorganik (plastik) menjadi bahan bakar, asistensi kemandirian warga dalam pemasaran produk, serta penataan TPSS di bantaran Kali Bekasi.
“Dengan program ini, Bumi berhasil mengurangi sampah yang dibuang ke TPA hingga mencapai lebih dari 55,13 ton, dan mendorong lahirnya komunitas baru dalam pengelolaan lingkungan di wilayah Kelurahan Kebalen yang saat ini mencapai 544 KK (kepala keluarga),” tuturnya.
Kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan secara langsung juga memberikan manfaat terhadap pengurangan sampah yang berpotensi menimbulkan emisi karbon (CO2). Berdasarkan hasil perhitungan, kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan berpotensi mengurangi emisi CO2 sebesar 0,1 Gg CO2 eq per tahun.
Dari Program Pendampingan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat yang dilakukan sejak 2022 hingga saat ini telah terbentuk sembilan Bank Sampah. Selain itu, ada 750 lubang biopori yang terbangun, produksi 100 ml solar dari sampah plastik, serta penanaman 500 pohon di bantaran sungai. Kemudian ada optimalisasi lahan kosong dan lahan sempit, serta tranformasi beberapa titik lahan bekas pembuangan sampah menjadi lahan percontohan.
Menurut Andre, nilai economic circular dari pendapatan bank sampah mencapai Rp 124.642.441. Selain itu terdapat lebih dari 10 jenis produk daur ulang mulai tas plastik, masker, pupuk kompos, POC, mol, ecoenzym, maggot, dan pot plastik. “Terdapat pula produk olahan pangan hasil kebun masyarakat,” tuturnya.
Dari sisi kebijakan, saat ini Kelurahan Kebalen sudah mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan kantong plastik untuk kantin sekolah, toko swalayan, minimarket, serta menyediakan tempat sampah organik dan anorganik.
Di bidang lingkungan, Bumi Resources memiliki Program Rehabilitasi Mangrove. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini antara lain penanaman mangrove sebanyak 10.000 batang, mengadakan Festival Mangrove sebagai acara perkenalan mangrove ke warga sekitar, serta pelatihan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan pengololaan hasil mangrove.
Berdasar perhitungan atau estimasi dari pihak Care IPB selaku mitra, penanaman 10.000 mangrove tersebut dapat menyerap kurang lebih 0,001 ton karbon/tahun. Ekosistem hutan mangrove juga dapat berfungsi sebagai panahan ombak serta habitat dari satwa liar seperti ular dan biawak, dan diharapkan akan terciptanya nilai ekonomi dari program ini sebagai penghasil keperluan rumah tangga, penghasil keperluan industri, dan sebagai tempat wisata.
Masih di bidang lingkungan, BUMI juga memiliki Program Rehabilitasi Terumbu Karang. Seperti diketahui, terumbu karang merupakan ekosistem penopang kehidupan berbagai biota laut seperti ikan, kerang, moluska dan berbagai biota lainnya. Tak hanya itu, terumbu karang memiliki peran yang cukup penting dalam penyerapan emisi gas karbon.
“Pada program ini, BUMI membuat 6 trumbu karang buatan, dan penanaman 300 fragment karang, yang diharapkan dapat menaikan Biomassa ikan pada lokasi penanaman TRIES menjadi 643 kg atau setara dengan 64 kg CO2 ekuivalen kg,” tuturnya.
Untuk yang terkait pengembangan masyarakat, BUMI memiliki Program Pembuatan Sambungan Sarana Air bersih. Program ini didasari alasan karena masyarakat Indonesia sebagian di antaranya masih kesulitan dalam mengakses maupun mendapatkan air bersih yang layak.
Pada program ini BUMI memberikan 110 sambungan rumah untuk sarana air bersih yang diambil langsung dari mata air yang berada di gunung tanpa merusak alam di sekitarnya. Dalam masa proses membangunan, masyarakat sangat antusias dan membantu secara sukarela.
Untuk menjadi fasilitas umum yang berkelanjutan, BUMI membuat Komite Pengurus Sarana Air Bersih dan melakukan pelatihan seperti manajemen pengelola, sistem dan jaringan distribusi air bersih, peningkatan kualitas air bersih, manajemen oprasional komite, dan keberlanjutan fasilitas air bersih.
Di bidang pendidikan, BUMI memiliki Program Digitalisasi Sekolah. Dalam program ini, BUMI memberikan 6 tablet dan 1 device perpustakaan digital yang dapat memberikan akses untuk 4.000 buku dan 2.000 video pembelajaran sesuai dengan kurikulum Kemendikbudristek dari jenjang pra sekolah, SD, SMP, dan SMA/SMK, 50.000 latihan soal, dan 500 bacaan literasi. “Konten tersebut dapat diakses tanpa menggunakan internet dan akan diperbarui setiap tahunnya,” kata Andre.
Program ini juga diharapkan untuk menambah pengetahuan dalam penggunaan alat digital untuk para siswa, dari tahun 2019 hingga tahun 2023 BUMI sudah mendistribusikan ke 70 sekolah dan telah memberikan dampak kepada 42.000 siswa, dan 350 guru.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada pelaksanaan ESG, BUMI telah melakukan pemenuhan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) tentang Penerapan GCG Pada Perusahaan Terbuka dengan skor 96 persen atau memenuhi 23 dari 24 rekomendasi yang diharuskan.
BUMI juga telah memenuhi ASEAN Corporate Governance Scorecard dengan skor 79 persen (menerapkan 110 poin dari 146 poin yang diharapkan, dengan 4 poin yang tidak dapat diaplikasikan).
Sedangkan tingkat maturitas Implementasi GCG, PT Bumi Resources dapat skor 2,52 dengan nilai tertinggi 4.