Jakarta, TopBusiness – Perumda Air Minum Tirta Binangun Kulon Progo berhasil menyelesaikan sesi wawancara penjurian TOP Human Capital (HC) Awards 2024. Sesi penjurian yang digelar secara virtual pada Jumat (27/9/2024) ini dihadiri langsung oleh H. Jumantoro, S.E., selaku Direktur Utama Perumda Tirta Binangun Kulon Progo yang memberikan paparan di hadapan dewan juri.
Sebelum membahas terkait tema paparan yang diusung yakni ‘Membangun Sumber Daya Manusia Yang Unggul di Era Digitalisasi‘, Jumantoro mengungkap visi dan misi perusahaan yang dipimpinnya. Dalam hal ini Perumda Air Minum Tirta Binangun memiliki visi Menjadi Perusahaan Air minum yang Sehat, Mandiri dan Professional. Sementara untuk misi yang dicanangkan antara lain:
· Menyediakan air minum yang memenuhi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang dapat dipertanggungjawabkan melalui pelayanan prima.
· Melakukan pengelolaan usaha secara profesional dengan teknologi tepat guna dan prinsip – prinsip manajemen
· Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
· Turut berpartisipasi dalam mengemban tanggungjawab sosial secara proporsional
Jumantoro menegaskan bahwa visi-misi perusahaan harus dihafalkan dan terpatri di setiap diri perusahaan.
“Jadi, kalau sampai karyawan tidak mengerti visi-misi perusahaan, bagaimana nanti mengarahkan sumber daya manusia tersebut. Karyawan harus paham betul, apa dan kenapa Anda ada di sini, makanya visi-misi harus terpatri,” jelasnya.
Pada kesempatan ini dijabarkan sekilas mengenai Perumda Air Minum Tirta Binangun, yang disebutkan sebagai BUMD yang bergerak dalam Penyelenggaraan Pengelolaan Air Minum yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum serta sekaligus untuk mencari profit demi untuk keberlangsungan Perusahaan. Sektor usaha perusahaan mencakup Penyediaan Air Minum dan unit usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki strategi bisnis yang dituangkan dalam dokumen Corporate Plan yang merupakan rencana strategi usaha 5 tahunan Perumda, mencakup aspek teknik dan non-teknik disusun dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan.
Strategi bisnis ini juga mempertimbangkan prinsip keekonomian yang artinya mempertimbangkan aspek komersial, baik dalam bidang usaha air perpipaan maupun usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Kinerja Perusahaan
Berkenaan dengan kinerja bisnis, perusahaan penyedia air minum yang berdiri sejak tahun 1984 ini tergolong sangat baik dalam dua tahun terakhir. Hal itu terlihat dari total pendapatan yang diraih perusahaan yang mengalami kenaikan pada tahun 2022 dan 2023 lalu.
“(Untuk) total revenue, Alhamdulillah tahun 2022-2023 naik, kemudian total beban operasionalnya juga sekalipun pendapatan naik, tapi operasional juga naik. Tetapi semakin tinggi produktifnya suatu perusahaan kemudian juga harusnya semakin menambah kemampuan perusahaan untuk meraih laba,” ujar Jumantoro.
“Kemudian Compensation Cost/Total Biaya Pegawai dari Rp7 miliar naik ke 11 miliar. Ini sesuai dengan ketentuan masih di bawah 40%, karena di dalam ketentuan BUMD air minum di Perda kami, total biaya pegawai tidak boleh melebihi 40% dari total biaya tahun sebelumnya. Dan kondisi ini pun masih di angkat 32%, jadi kami masih punya space 8%, tetapi dengan semangat efisiensi ini kami mampu melakukannya,” sambungnya.
Selanjutnya di sini juga diungkap perihal biaya yang dialokasikan untuk pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia di perusahaan tersebut.
“Total biaya pelatihan memang masih sangat minim tahun 2022 itu Rp170 jutaan, sekarang tahun 2023 Rp359 jutaan.
Adapun untuk total pegawai, saat ini berjumlah 131 orang, dengan pelanggan sekitar 43.000.
“(Jadi) per 1000 pelanggan kami itu hanya dilayani 2,8 orang. Artinya sudah sangat-sangat efisien, padahal ketentuannya bisa sampai 8 karyawan per 1000 (pelanggan). Memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang ada,” tandasnya.
Pengelolaan SDM
Sebagaimana dipaparkan, Perumda Tirta Binangun Kulon Progo memiliki pola tertentu berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusianya, mulai dari merekrut, mengevaluasi, dan melakukan pengembangan karyawan.
Jadi dalam pengembangan karyawan, perusahaan melakukan assessment untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari karyawannya.
“Kita nilai, kelebihannya di mana, ya (nanti) kita eksplorasi, lalu kekurangannya bisa enggak nanti karyawan yang lain itu menutup. Jadi, di-assessment pasti akan kelihatan, masing-masing nama itu apa sih mereka kemampuannya, apa yang harus didorong, kemudian juga dipetakan.”
“Dari total sekian karyawan ini, apa sih keahlian atau skill yang ada, yang dibutuhkan tapi belum ada. Jadi, yang dibutuhkan oleh perusahaan tapi belum ada ini harus juga kita dorong. Jangan sampai pada saat kita butuh skill tertentu tapi ternyata di perusahaan ini belum ada. Nah, ini juga kita petakan setiap tahunnya,” jelasnya.
Untuk itulah perlu ada evaluasi, penilaian kinerja karyawan, serta pengangkatan karyawan tetap, merancang jenjang karier.
“Bahkan, sekiranya kegiatan-kegiatan tertentu yang punya keahlian tertentu kita juga membuatkan jabatan fungsional tertentu, supaya mengakomodir agar mereka tidak stagnan di situ. Kariernya juga pasti terjamin, kalau kariernya itu pasti, semangat kerjanya juga pasti akan meningkat. Kemudian pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan,” tandas Jumantoro.
Untuk pelatihannya sendiri, di tahun 2022, 2023, dan 2024, sudah sangat banyak yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang sudah direncanakan perusahaan di RKAP. Menariknya, soal pelatihan ini, perusahaan juga memberi keleluasaan kepada karyawan untuk menginisiasi kira-kira pelatihan apa yang mereka inginkan.
“Kalau mereka sudah menginginkan, oh saya ingin pelatihan ini, kita penuhi. Artinya apa? Semangat mereka akan lebih tinggi. Jadi, ingin ahli tentang apa, ingin tambah ilmu tentang apa, mereka kita persilakan. Jadi, pada saat memilih untuk pelatihan itu, seolah-olah seperti kita buatkan seperti di meja prasmanan, terserah, kemudian kita carikan tutornya. Ini yang kami lakukan untuk Human Capital-nya,” ujar Jumantoro.
Selain pelatihan, hal penting lain seperti penghargaan karyawan berprestasi, perusahaan juga sudah memiliki role modelnya. Pun untuk Semangat Budaya Kerja, sejak tahun 2017 perusahaan juga kerap membuat slogan yang setiap tahun selalu diganti. “Tetapi baru 2023-2024 itu tetap sama kita KOMPAK. KOMPAK itu adalah Kompeten, Profesional, kemudian Akuntabel,” tandasnya.
Dan seiring dengan kemajuan, untuk beberapa aktivitas yang berkaitan dengan karyawan, Perumda Tirta Binangun Kulon Progo juga sudah memanfaatkan teknologi informasi. Dalam hal ini perusahaan memiliki beberapa aplikasi, seperti SIAPKU untuk absen, SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian) dengan menu yang lengkap, SIKOMPAK (Sistem informasi Akuntansi dan Billing System), SURATKU (Sistem Administrasi Persuratan), SIGAPKU (Sistem Informasi Gangguan Pelayanan), serta SITEGAP (Sistem Informasi Integrasi Gangguan Pelayanan).
“Jadi, kami di Kulonprogo itu, sebuah kabupaten kecil, walaupun saat ini punya bandara, tetapi dari sisi peningkatan daya ungkit ekonomi itu memang belum dirasakan betul dampaknya oleh warga Kulonprogo. Dan ini juga menjadi salah satu tantangan kami, kalau nantinya niaga industri di Kulonprogo itu tumbuh, apa pun kondisinya kami juga harus siap untuk memberikan supply air bersih. Di satu sisi semakin majunya perkembangan zaman dan teknologi, kami juga harus mampu menyiapkan sumber daya manusia, bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik, karena pada saatnya generasi itu akan berganti,” ujar Jumantoro.
Kendati demikian, lanjut Jumantoro, sejarah yang dahulu juga harus mampu diserap oleh generasi saat ini. Seperti, sejarah perusahaan ini contohnya, masa lalu itu juga harus mampu mengilhami anak-anak yang saat ini yang sudah masuk kemudian berada di perusahaan dan kondisinya juga sudah di era yang sangat maju dari sisi teknologi, bukan seperti di era-era g terdahulu.
“Nah, ini kalau bisa bagaimana daya juangnya membuat perusahaan seperti saat ini, itu kan butuh waktu, butuh proses, (dan) butuh daya juang. Ini juga yang harusnya bisa mengilhami anak-anak saat ini,” tutupnya.
Editor: Busthomi