Jakarta, TopBusiness – Perumda BPR Bank Daerah Kota Madiun, Jawa Timur atau Bank Daerah Kota Madiun sudah bisa melewati masa pemulihan (recovery) usai terkena beberapa masalah fraud dan mengalami kinerja yang negatif di masa lalu.
Namun kini, di tangan Direktur Utama baru, Forest Khrisna Tri Wasisto Ady telah mampu “menyulap” Bank Daerah Kota Madiun menjadi BPR yang memiliki tata kelola yang baik dan berkinerja positif. Per akhir tahun 2024, BPR Kota Madiun itu sudah mampu mencatatkan laba.
Hal ini terungkap dalam sesi penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang digelar Majalah TopBusiness, pada Kamis (23/1/2025) secara daring itu. Dan sesi penjurian itu, Forest memaparkan banyak keberhasilan BPR yang dikelolanya selama satu tahun ini.
“Selain laba yang sudah bisa kami dapatkan, BPR Kota Madiun juga sangat positif menekan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) yang sangat signifikan. Yaitu dari 23,83% di tahun 2023 menjadi 9,67% di akhir 2024 lalu,” tutur Forest, bangga.
Dengan kinerja yang mulai positif itu, BPR Kota Madiun pun kini untuk kali pertama menjadi nominator peraih penghargaan TOP BUMD Awards 2025 menyingkirkan beberapa BUMD lainnya. Makanya untuk mengetahui kinerja secara mendalam, BPR Kota Madiun baru saja mengikuti proses penjurian.
Untuk diketahui, BPR Kota Madiun ini memiliki visi: “Tumbuh dan Berkembang secara Sehat Bersama Mitra Kerja yang Dinamis.” Dan dengan misi: “Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat yang Mandiri dan Sejahtera.”
Kata dia, BPR yang memiliki proporsi orientasi usaha sebesar 96,25% untuk laba dan 3,75% untuk layanan publik atau sosial itu mengusung strategi bisnis yaitu, menjaga likuiditas BPR dengan memastikan loan to deposit ratio (LDR) sesuai ketentuan, mengendalikan tingkat NPL secara agresif terutama fokus pada penanganan kredit macet dan memperkuat sistem manajemen risiko.
Lalu, melakukan mapping kolektibilitas agar penagihan menjadi lebih efektif dan efisien, mengelola mitigasi risiko kredit secara tepat, proses mapping debitur untuk proses menentukan target terhadap masing-masing produk harus jelas dan sesuai kondisi bank, sehingga cashflow bank akan terlihat setelah melakukan treatment, dengan begitu BPR mengetahui posisi Strengths-Weakness-Opportunities-Threats (SWOT), dan terakhir melakukan penyederhanaan proses kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Kinerja Positif
Secara kinerja, disebutkan Forest, Bank Daerah Kota Madiun ini tak hanya positif dari sisi menekan angka NPL, tapi juga BPR satu ini bisa menggenjot KYD (Kredit yang Diberikan), tabungan-deposito, bahkan asset meningkat tinggi.
Untuk KYD dari Rp66,48 miliar di tahun 2023 menjadi Rp92,51 miliar di akhir 2024. Dari sisi target Rencana Bisnis Bank (RBB) yang di angka Rp73,69 miliar berarti tercapai 125,55%. Lalu dengan Tabungan di angka Rp17,94 miliar (2023) menjadi Rp20,90 miliar (2024). Atau tercapai 119,85% dari target Rp17,43 miliar di RBB. Dengan Deposito sebesar Rp49,57 miliar (2023) menjadi Rp56,46 miliar (2024). Ini juga melawati target RBB yakni Rp52,07 miliar atau tercapai 108,43%.
“Dengan kredit yang massif tetap sehat, karena NPL juga stabil. Dari 23,84% setara Rp15,84 miliar menjadi 9,67% aatau setara Rp8,94 miliar. Dengan asset meningkat tinggi dari Rp99,16 miliar (2023) menjadi Rp112,02 miliar (2024). Juga lebih bagus dari target RBB yakni Rp110,88 miliar atau berarti tercapai 101,02%. Sehingga kami bisa menorehkan laba bersih menjadi Rp1,61 miliar, padahal tahun 2023 merugi Rp7,69 miliar. Memang masih di bawah target kami yakni Rp2,07 miliar atau hanya tercapai 77,88%,” jelas dia.
Kinerja positif ini memang tak lepas dari tangan dingin Forest Khrisna Tri Wasisto Ady, SH. Selama kepemimpinannya mampu mencapai keberhasilan dalam menjalankan program, serta berdampak positif terhadap karyawan dan Perusahaan.
Dalam hal ini, kata Forest, besutannya telah mampu membawa perubahan positif di dalam Perusahaan, meningkatkan efisiensi, produktivitas, atau budaya kerja, mampu meningkatkan rasio kesehatan bank, memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan khususnya karyawan Bank Daerah Kota Madiun
Lalu, menerima penghargaan atau pengakuan dari lembaga atau organisasi lain atas pencapaian atau kontribusi serta membentuk kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan.
“Jadi dalam kinerja kami, beberapa hal yang menonjol saat saya memimpin ini adalah membaiknya laba BPR, menurunnya nilai NPL, membaiknya Tata Kelola, dan tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap BPR dibuktikan dengan naiknya jumlah nasabah untuk kredit, tabungan dan juga deposito,” terang dia.
Inovasi
Forest kembali menegaskan, beberapa inovasi yang sudah dilakukan oleh Ban Daerah kota Madiun ini, antara lain, untuk perbaikan system, seperti SLS (service level standard), SLA (service level agreement), dan SLE (service level excellent).
Sementara untuk inovasi bisnis berupa pengembangan produk Tabungan dan meningkatkan produk kredit UMKM.
“Ini juga bagian dari kontribusi kami, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ini melalui penyaluran kredit dan layanan perbankan lainnya, Bank Daerah Kota Madiun membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terang dia.
Termasuk juga kontribusi lainnya yaitu, mendukung Program Pemerintah Kota. Di sini aktif dalam menjalankan program-program pemerintah Kota Madiun, khususnya yang berkaitan dengan sektor keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ini mencerminkan dedikasi dan kontribusi aktif bank dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah.
Dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu sebagai BUMD, BPR Bank Daerah Kota Madiun berperan dalam meningkatkan PAD melalui laba yang dihasilkan dari operasional perbankan. Kontribusi ini mendukung pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik di Kota Madiun.
Salah satu untuk menggenjot kinerja itu juga dengan menggunakan inovasi digitalisasi. Ada dua aplikasi yang dikembangkan yaitu CBS (Core Banking System) yang sudah lama diimplementasikan tahun 2015 lalu. Ini untuk menunjang produktivitas, kemudahan dalam melakukan laporan berkala. Manfaatnya, efektifitas dan efisiensi, transaksi realtime, penyajian laporan sesuai ketentuan regulasi.
Selanjutnya, aplikasi Mpay yang diimplementasi 2024. Ini berupa layanan jemput bola atau pickup Tabungan. Dengan fitur unggulan berupa transaksi realtime, menjangkau seluruh nasabah, memberikan kemudahan dalam monitor data simpanan nasabah. Dengan manfaat atau dampak untuk Perusahaan yaitu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada BPR.
“Digitalisasi juga kami jalankan di bidang marketing. Yaitu dengan penggunaan e-collector dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi dan iklan BPR Bank Daerah kota Madiun,” pungkas Forest.