Jakarta, TopBusiness — Dewata Asri (Desa Wisata Bahari Antiga Berseri), program CSR unggulan ini menjadi tema yang diangkat PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Manggis (IT Manggis) dalam wawancara penjurian TOP CSR Awards 2025 yang digelar secara daring, Kamis (13/2/2025).
Prajna Paramita Megawati, selaku Community Development Officer IT Manggis hadir mewakili perusahaan dan memberikan paparan di hadapan dewan juri.
Seperti dikatakan Prajna, Pertamina Patra Niaga IT Manggis, merupakan Sub Holding Commercial & Trading Pertamina. IT Manggis telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung pendistribusian dan pemasaran produk energi berkualitas, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen ritel maupun korporat di seluruh Pulau Bali. ”Jadi, kami adalah bagian hilirnya Pertamina,” tandasnya.
Adapun produk yang didistribusikan dan dipasarkan mencakup antara lain Premium, Pertamax, Pertalite, Kerosene/DPK, Bio Solar, MFO, dan Avtur. Sementara konsumennya, terdiri dari 155 SPBU, APMS, SPBN/SPBUN Ex IT Manggis; Konsumen Industri, VHS Newmont; serta Bunker service, Power Plant PLTG Gilimanuk, Pesanggaran, Pemaron, TNI.
“Kemudian Strategi Bisnis yang kami terapkan dalam menjalankan distribusi Minyak dan Gas ini adalah Adaptif dan Agile, kemudian Menetapkan Target mendukung Net Zero Emission dan Andal Operasionalnya,” ungkapnya.
Selaras Visi-Misi dan Asta Cita
Pertamina Patra Niaga IT Manggis diketahui memiliki visi menjadi perusahaan yang unggul, maju, terpandang, dengan penerapan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang berkonsep pembangunan berkelanjutan.
Untuk merealisasikan visi tersebut, IT Manggis mencanangkan tiga misi, antara lain:
• Menjalankan usaha dalam bidang BBM dan non-BBM yang menunjang bisnis perusahaan seiring dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
• Professional, kompetitif, dan berdasarkan prinsip Profit, People & Planet.
• Memberikan nilai tambah bagi perusahaan, pelanggan, pekerja dan masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
“Nah, untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan ada beberapa pandangan manajemen dan strategi dalam membangun bisnis perusahaan kami. Yang pertama, yaitu program CSR selaras dengan visi-misi perusahaan. Kemudian kami melibatkan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan, kemudian mengukur dampak keberlanjutan program CSR. Lalu, mengkomunikasikan CSR secara efektif, dan berfokus pada keberlanjutan dan inovasi,” jelas Prajna.
Adapun dalam upaya penyelarasan visi-misi perusahaan, Prajna mengatakan bahwa pihak manajemen selalu menempatkan dan menyepakati komitmen yang selalu diperbarui setiap tahun.
Kemudian, upaya selanjutnya adalah menetapkan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkunagan),di mana perusahaan disebut memiliki pedoman khusus yang berisi tentang tujuan, kemudian tata cara pengelolaan CSR. “Dan ini selalu jadi pedoman kami dalam menjalankan program TJSL,” singkatnya.
Selanjutnya, manajemen IT Manggis juga membentuk tim yang berkompeten di bidangnya dalam kegiatan ini, baik sebagai pemonitor ataupun implementor dalam kegiatan Program CSR.
“Lalu yang terakhir untuk menyelaraskan visi-misinya, yaitu menyediakan anggaran yang digunakan secara transparan dan efektif. Karena kami ada kegiatan pelaporannya secara rutin, jadi ini transparan,” jelasnya.
Dalam menentukan program CSR yang akan dijalankan, IT Manggis juga melibatkan para pemangku kepentingan serta melakukan kajian pemetaan sosial. Sementara untuk mengukur dampak program yang dijalankan, IT Manggis menerapkan dua metode, yaitu pengembalian modal social atau Social Return on Investment (SROI), serta pengukuran keberhasilan program melalui indeks kepuasan masyarakat.
“Dalam kegiatan komunikasinya kami melakukan kegiatan FGD (Focus Group Discussion), dan Monitoring Evaluasi Secara Berkala. Membuat publikasi berupa buku, artikel, dan post Instagram maupun bekerja sama dengan teman-teman media untuk melakukan publikasi. Lalu, untuk Fokus dan Keberlanjutan Inovasinya, kami menetapkan roadmap program yang dituliskan dalam renja perusahaan. Lalu, juga membentuk system Creating Share Value,” sambung Prajna.
Berkaitan dengan inisiasi CSR dalam mendukung strategi bisnis perusahaan, Prajna mengungkap beberapa hal yang menjadi perhatian perusahaan, yaitu penyelesaian konflik, kemudian konservasi, lalu sumber pendapatan baru, kebiasaan baru, saling memberikan manfaat dan memberikan inovasi.
“Contohnya adalah dalam program Dewata Asri. Dewata Asri ini bermula untuk kegiatan penyelesaian konflik, yaitu konflik akibat pembangunan Virtuin dan Dermaga. Virtuin ini dibangun pada tahun 2021 dan pembangunan dermaga ini diinisiasi di tahun 2022 dan akan selesai di tahun 2027. Nah, dari kegiatan virtuin dan dermaga ini ternyata berdampak pada kehidupan di pesisir IT Manggis, karena virtuin dan dermaga ini mendatangkan banyak kapal-kapal lalu terjadilah abrasi. Jadi, kami lebih fokusnya ke kegiatan konservasinya di pengembalian fungsi sungai dan rehabilitasi kawasan pesisir Pantai Labuan,” tandasnya.
Selanjutnya, sebagai sumber pendapatan baru, IT Manggis berfokus pada pemberdayaan POKMASWAS (Kelompok Pengawas Perikanan) dan nelayan. Adapun kegiatan barunya, dibentuk dalam kegiatan POKMASWAS dengan melakukan kegiatan monitoring muara dan monitoring terumbu karang.
“Nah, konsep CSV-nya kami terapkan dalam saling memberikan manfaat, yaitu masyarakat Labuan memperoleh penambahan pendapatan dan IT Manggis memperoleh bantuan monitor kondisi hilir saluran drainase. Lalu, untuk inovasinya, kami ada pengolah air limbah secara biologis, menggunakan bakteri. Kemudian ban tangki bekas sebagai penahan abrasi, lalu penggunaan solar panel untuk penerangan di Pantai Labuan,” jelasnya.
Selain ada Dewata Asri, IT Manggis juga melakukan pengembangan program, yaitu Desa Energi Berdikari Keliki, Pengembangan Forum Anak Desa Ulakan (FADU), dan Jejaring Ulakan dengan mengembangkan Bengkel Nelayan Bersama Nelayan Tanah Ampo.
Tidak ketinggalan, pada kesempatan ini Prajna juga membeberkan program CSR perusahaan yang sesuai dengan Asta Cita, yakni Program Desa Energi Berdikari. Program ini disebut memiliki keterkaitan dengan Asta Cita No. 2, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
“Karena (di program ini) kami berfokus pada kegiatan pengelolaan sampah dan sampahnya ini diolah menjadi kompos, dan komposnya untuk padi organic. Dan airnya ini kami menggunakan panel surya sebagai sumur bornya. Lalu energinya kami menggunakan energy terbarukan berupa panel surya,” jelasnya.
Selanjutnya adalah program Jejaring Ulakan yang merupakan CSR IT Manggis yang terletak di Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Program ini dibentuk untuk membangun komunikasi dan sinergisasi lintas usia di Desa ulakan dengan menghubungkan berbagai kelompok Masyarakat di Desa Ulakan. Penerima manfaat dalam program ini yaitu 30 anggota Forum Anak Desa Ulakan, 25 anggota Kelompok Wanita Tani Nampo Sari, 22 anggota Kelompok Wanita Tani Satya Luih Lestari, 50 Nelayan Wanita, 100 Nelayan tangkap, 30 anggota koperasi nelayan dan 10 anggota Kelompok bengkel nelayan.
Keterkaitan dengan Asta Cita Nomor 2 dan 4. Asta Cita Nomor 4, yakni Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
“Kami berfokus pada penguatan pangan, perempuan, kemudian juga untuk swasembada pangan. Karena kegiatan kami adalah sinergisasi Agrokompleks yang melibatkan nelayan, petani, dan juga peternak, kemudian di forum anak juga di program Jejaring Ulakan ini,” pungkas Prajna.
Editor: Busthomi
