Jakarta, TopBusiness – PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) atau PT TAD konsisten mencatatkan kinerja terbaik. Dan untuk tahun 2024 lalu, BUMD “Tukang Ledeng” milik Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat itu kembali meraih performa mentereng baik dari sisi kinerja keuangan ataupun kinerja layanan.
Hal ini terungkap saat PT TAD mengikuti proses penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang digelar Majalah TopBusiness secara daring, pada Jumat (28/2/2025). Kinerja apik sepanjang 2024 itu memang kian mengukuhkan eksistensi PT TAD mengingat saat gelaran TOP BUMD Awards 2024 lalu, “BUMD Air Kesejahteraan” itu mendulang penghargaan Binatang 5.
Di depan dewan juri TOP BUMD, Direktur Utama TAD, Muhammad Olik Abdul Holik, Ak., MSi, menjabarkan banyak pencapaian yang direngkuh PT TAD itu. Dalam kesempatan tersebut, Olik didampingi oleh direksi lainnya yaitu Direktur Umum, Dr. Banu Muhammad Haidlir SE., MSE, dan Direktur Operasional, Sudirman, ST.
Sejauh ini, kata Olik, TAD terus memberikan layanan terbaik untuk masyarakat kota Depok yang memiliki penduduk 2.183.803 jiwa yang tersebar di 11 Kecamatan atau 63 Kelurahan itu. Dengan luas wilayah Depok mencapai ± 200,29 km2.
Tirta Asasta yang memiliki aktivitas usaha yaitu, pertama, mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan, kedua, membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya, dan ketiga, melakukan pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi untuk menekan kebocoran atau kehilangan air tersebut, sejauh ini telah melayani seluruh wilayah di Depok.
“Untuk peta pelayanan di tahun 2024 sendiri sudah terbagi ke seluruh kecamatan. Dengan total pelanggan mencapai 108.518 SL. Adapun kami membaginya ke dalam dua area wilayah pelayanan yaitu Wilayah Pemasaran 1 dan Wilayah Pemasaran 2,” terang dia.
Untuk Wilayah Pemasaran 1 meliputi, Kecamatan Cimanggis (dengan total pelanggan: 12.507 SL). Di wilayah ini ada rencana pembangunan booster pump Cimanggis. Lalu Kecamatan Sukmajaya (36.924 SL), di sini sudah didukung IPA Legong dengan kapasitas 1.300 liter per detik (l/d).
Kemudian, Kecamatan Tapos (9.182 SL) sudah ada booster pump Sukatani dan direncanakan dibangun booster pump Jatijajar. Lalu di Kecamatan Cilodong (9.066 SL).
Sementara untuk Wilayah Pemasaran 2, meliputi, Kecamatan Cinere (hanya 2 SL saja), untuk itu nantinya akan dibangun booster pump Cinere. Di Kecamatan Limo (867 SL) dengan rencana Pembangunan booster Pump Limo.
Selanjutnya Kecamatan Bojongsari (4.363 SL) memiliki IPA Duren Seribu dengan kapasitas terpasang 100 l/d dan rencana uprating 150 l/d, sehingga nantinya total kapasitasnya mencapai 250 l/d serta TAD juga berencana membangun booster pump Bojongsari.
Kemudian ada Kecamatan Beji (8.670 SL) suda ada booster pump Mawar. Lalu di Kecamatan Pancoran Mas (14.775 SL). Kecamatan Sawangan (7.964 SL) ada booster pump Sawangan; dan Kecamatan Cipayung (4.198 SL) ada IPA Citayam dengan kapasitas 480 l/d dan ada rencana pengembangan booster pump Cipayung.
Performa Bisnis
Dengan performa seperti itu, maka Tirta Asasta Depok pun mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 lalu. Atau selama tiga tahun ini sudah menorehkan pertumbuhan apik. Untuk kinerja berdasar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun 2022 (3,99), 2023 (4,23) dan 2024 (4,23). Lalu dari Kemendagri No 47 tahun 1999 di tahun 2022 (65,86), 2023 (67,46), dan 2024 (68,83).
“Dengan pencapaian kami dari situ, pada tahun 2022 berada di peringkat ke-11 nasional dari jumlah 389 PDAM yang dievaluasi oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PU. Dan di tahun 2023 lalu di peringkat ke-13 nasional dari jumlah 393 PDAM yang dievaluasi oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PU,” terang Olik.
Sementara dari sisi kinerja lainnya, dari keuangan selama 2022-2024 itu, untuk laba sebelum pajak dari rencana bisnis (Renbis) 2022-2024 sebesar Rp67,15 miliar dan realisasinya mencapai Rp 81,21 miliar, sehingga selisihnya Rp14,05 miliar.
Dengan jumlah Sambungan Langganan (SL), dari Renbis 2022-2024 di angka 109.273 SL, realisasi mencapai 110.832 SL, atau ada selisih 1.559 SL. Sementara untuk cakupan layanan administrasi di periode itu tetap di 18,5%. Dan dengan tingkat kehilangan air (NRW) dari renbis di 26%, realisasinya menurun 23,9% atau ada selisih 2,1% yang lebih baik.
“Secara detail kinerja keuangan tiga tahun terakhir juga terus meningkat. Baik dari sisi pendapatan, biaya, laba bersih, dan setoran PAD (Pendapatan Asli Daerah),” katanya.
Untuk pendapatan, di 2022 sebesar Rp178,94 miliar, naik lagi di 2023 menjadi Rp225,99 miliar, dan di tahun 2024 lalu sebesar Rp243,53 miliar. Dengan biaya yang juga masih naik, yaitu Rp156,35 miliar (2022), Rp200,89 miliar (2023), dan biaya di 2024 masih naik di Rp210,01 miliar.
“Meski biaya masih tinggi, tapi laba kami juga terus meningkat. Di 2022 sebesar Rp22,59 miliar, lalu naik di 2023 menjadi 25,09 miliar, dan di tahun 2024 lalu melonjak tinggi menjadi Rp33,51 miliar. Sehingga PAD kami juga naik dari Rp9,28 miliar di 2022, menjadi Rp10,23 di 2023, dan di 2024 lalu sebesar Rp14,09 miliar. Sehingga total PAD sebanyak Rp33,61 miliar. Dan untuk besaran PAD yang disetorkan setiap tahunnya ini adalah 55% dari laba bersih,” jelas Olik, bangga.
Lebih jauh disebutkan, kinerja pik tersebut tak lepas dari inovasi yang sudah dilakukan oleh Tirta Asasta dalam hal kualitas air. Sejauh ini, kata Olik, dalam hal kualitas air, TAD ini sudah memiliki laboratorium yang sudah tersertifikasi dan memiliki ISO 17025.
Kemudian, untuk hasil uji kualitas air PT TAD sudah memenuhi standar Permenkes No 2 tahun 2023, dan adanya pengujian sampel kualitas air pelanggan dan air tanah secara berkala.
Ditopang Tata Kelola dan Digitalisasi
Keunggulan Tirta Asasta ini jika dikaji lebih dalam ternyata berkat adanya penerapan tata kelola perusahaan yang andal dan digitalisasi yang sudah berkembang pesat. Dijelaskan Olik, dalam hal manajemen SDM, TAD sudah melakukan pelatihan dengan jumlah pelatihan di 2024 sebanyak 93 pelatihan, dengan pegawai yang ikut pelatihan mencapai1.136 orang.
Dan untuk Sertifikasi Kompetensi yaitu jumlah pegawai yang tersertifikasi kompetensi BNSP tahun 2024 mencapai 137 Orang. Dengan magang pegawai dan benchmarking belajar di 6 perusahaan mitra terpilih.
“Keenam perusahaan yang untuk magang itu adalah di PDAM Banyuwangi, PDAM Balikpapan, Telkom, Telkomsel, Hijra Bank, dan Urip Gumulya atau pabrik pompa,” ujar dia.
Sementara untuk manajemen kinerja, terkait kinerja bulanan, penilaiannya berdasar bobot KPI 60%, yaitu penilaian berdasarkan capaian hasil kerja sesuai dengan jobdes pegawai terkait. Untuk presensi 20%, penilaian berdasarkan rekapitulasi presensi pegawai di kantor. Dan untuk kompetensi 20%, yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi bawahan meliputi kualitas hasil kerja, kerja sama, semangat belajar, dll.
“Kita juga ada reward dan punishment juga. Untuk reward itu ada umroh, logam mulia, tantiem. Adapun punishment berupa pengurangan tunjangan kinerja dan adanya SP1 hingga SP3,” katanya dengan menambahkan, saat ini TAD memiliki nilai-nilai SIAP (Spiritual, Amanat, Integritas, Peduli) untuk menuju “To the Best National Water Company 2035” itu.
Berkat implementasi tata kelola itu, Indeks Kepuasan Pelanggan juga meningkat. “Untuk Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap kualitas kinerja dan pelayanan Asasta Depok adalah sebesar 92,5. Ini berarti tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas kinerja dan pelayanan Tirta Asasta adalah ‘Sangat Memuaskan’,” tegasnya.
Selain tata kelola, Tirta Asasta juga sudah mengembangkan aplikasi IT yang luar biasa. Kata Olik, sampai tahun 2024 sudah ada 43 aplikasi yang dimiliki oleh Tirta Asasta Depok. Antara lain, SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian), SITUNTAS (Sistem Informasi dan Akuntansi Tirta Asista), SIANGKASA (Sistem Informasi Anggaran Kerja Tirta Asasta), Manajemen Aset (Aplikasi untuk Pengelolaan Aset).
Lalu, ada MATA (Monitoring Administrasi Tirta Asasta), KERTAS (Kegiatan Elektronik Persuratan Tirta Asasta), SIRANTAS (Sistem Informasi Persediaan Tirta Asasta), SIPERKASA (Sistem Informasi Pelaporan Kinerja dan Analisa Tirta Asasta), PROTOCOL (Project Monitoring & Control), OPTIK (Aplikasi Opname Tirta Asasta Depok), SIPANTAS (Sistem Informasi Pemutusan Tirta Asasta Depok), ARSIP-PP (Aplikasi Pengarsipan Pengembangan Perusahaan).
Selanjutnya, LAPOR (Laporan Operator Tirta Asasta), EPROC (e-Procurement Tirta Asasta), SIMEUNTAS (Sistem Informasi Monitoring Pengadaan Terintegrasi Tirta Asasta), Aplikasi RPAM (Rencana Pengamanan Air Minum), WEB-GIS (Web-based Geographic Information System Tirta Asasta), Website resmi Tirta Asasta Depok , SIPENTAS (Sistem Informasi Pelanggan Baru Tirta Asasta), Scheduler SMR (Schedule Smart Meter Reader), Registrasi Online (Aplikasi untuk pengelolaan registrasi pelanggan baru secara online), SIPDATA (Sistem Informasi Perbaikan Data Sistem Informasi Perbaikan Data Tirta Asasta), Helpdesk (Aplikasi penanganan keluhan pelanggan atau non pelanggan online), dan Asasta Plus yaitu Aplikasi Asasta Plus (Unit Bisnis Strategi).
Inovasi
Tirta Asasta juga memiliki banyak inovasi dan kreatifitas yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan “Air Kesejahteraan” ini. Seperti, biaya pemasangan sambungan langganan gratis kepada calon pelanggan Tirta Asasta. Lalu implementasi digitalisasi system melalui Smart Water Meter dan teknologi IoT Lorawan dengan Telkom sebanyak 7.000 titik.
Selain itu, TAD sudah memiliki Dashboard Manajemen, sudah menerapkan kebijakan kran air siap minum dan botol-botol air dalam lingkungan kantor, serta Tirta Asasta memiliki ATM air di tiga kecamatan, tiga sekolah, dan satu puskesmas.
Inovasi lainnya juga berupa kerja sama dengan banyak pihak. Dengan BUMD lain, yaitu berupa perjanjian atau kerja sama Jual Beli Air Curah dengan Perumda Tirta Kahuripan Bogor. Dengan BUMN, adanya kontrak antara PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tentang Piloting Project Layanan Smart Water Meter dan penyediaan perangkat retprofit.
“Kami juga menggandeng pihak lainnya, seperti perjanjian kerja sama dengan PT Global Nusa Lestari (PT GNL) tentang pendanaan pembangunan infrastruktur air minum untuk Kawasan Cimanggis Golf Estate dan sekitarnya. Serta kerja sama kemitraan dengan pihak pengembang sebanyak 16 mitra selama tahun 2024 lalu,” tutup Olik.