Jakarta, TopBusiness – Tahun ini untuk pertama kalinya PT BPR BKK Ungaran (Perseroda) Kabupaten Semarang -Jawa Tengah terpilih dan masuk dalam nominasi 200 BUMD Terbaik dan menjadi salah satu finalis di ajang penjurian TOP BUMD Awards 2022.
Banyak inovasi dan terobosan yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19, sehingga BUMD ini mampu merealisasikan hampir seluruh rencana bisnisnya, mulai aset, penghimpunan dana masyarakat, penyaluran kredit, hingga perolehan laba.
Ya, tak tinggal diam, menyiasati kondisi sulit akibat pandemi Covid-19, BPR BKK Ungaran juga terus melakukan terobosan dan inovasi, baik di internal atau sistem manajemen, sumber daya manusia (SDM), produk, maupun layanan pelanggan atau nasabah. Terutama inisiasi dan inovasi dengan menggunakan sistem teknologi informasi (TI) sejalan dengan tuntutan layanan di tengah pandemi yang kian banyak mengandalkan sistem berbasis teknologi informasi dan online.
Dalam kaitan kini, BPR BKK Ungaran telah melakukan penggantian Core Banking System (CBS) dari Micro Data yang masih semi manual dengan CBS MSO, di mana CBS MSO telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam POJK mengenai Standar Teknologi Informasi bagi BPR.
Inovasi ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terkait standar penyelenggaraan Teknologi Informasi bagi BPR, sekaligus untuk meningkatkan berbagai layanan transaksi perbankan, mulai dari kegiatan di front office dan back office.
“Proses persiapan, migrasi data, trial, dan running untuk Core Banking System (CBS) dari Micro Data ke CBS MSO ini memerlukan waktu lebih dari 4 bulan dan dapat berjalan lancar. Saat ini, sistem CBS kami telah terintegrasi secara real time antara Kantor Pusat dengan seluruh cabang yang berjumlah 10 Kantor, sehingga nasabah bisa bertransaksi antar cabang secara langsung,” ujar Direktur Utama PT BPR BKK Ungaran (Perseroda) Kabupaten Semarang, Budi Santoso saat presentasi dan wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2022, Jumat (04/03/2022) secara virtual melalui aplikasi Zoom meeting.
“CBS MSO ini juga terintegrasi dengan program lainnya seperti PPOB yang dapat menerima transaksi pembayaran telepon, listrik, pulsa, dll, sehingga lebih efisien. Dengan CBS yang terintegrasi, saat ini tidak memerlukan program bantu secara manual/excel, sehingga mempercepat proses kerja harian. Output yang dihasilkan oleh CBS MSO berupa laporan keuangan harian yang telah terkonsolidasi, sehingga bisa langsung dimonitor mengenai kondisi keuangan yanga ada,” imbuhnya.
Kegiatan penjurian “Top BUMD Awards” merupakan kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik, yang dinilai berprestasi, berkinerja baik, dan telah banyak melakukan perbaikan/improvement, serta berkontribusi besar dalam pembangunan daerah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh majalah Top Business bekerja sama dengan Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) serta beberapa lembaga Tim Penilai seperti Lembaga Kajian Nawacita (LKN), SGL Management, PPM Manajemen, PT Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K Harriman & Associate, Solusi Kinerja Bisnis (SKB) serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Padjajaran Bandung, serta beberapa Lembaga lainnya.
Tahun ini TOP BUMD Awards mengangkat tema “Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD yang Berkelanjutan”. Artinya, dari kegiatan ini diharapkan bisa mendorong dan muncul BUMD-BUMD yang selalu melakukan perbaikan pengelolaan usaha bisnisnya, untuk meningkatkan daya saing, layanan, dan kinerja perusahaan secara berkelanjutan, untuk mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional dan pembangunan di daerah.
Didampingi Direktur Umum & Kepatuhan PT BPR BKK Ugharan, Ishardiyanto, Dirut Budi Santoso dalam presentasinya berjudul “Kinerja Positif di Tengah Pandemi Covid-19,” juga memaparkan banyak hal tentang inisiasi dan inovasi lain yang dilakukan dalam menyiasai kondisi pandemi Covid -19 dan dampak positif bagi kinerja layanan dan bisnis perusahaan.
Di antaranya untuk mendukung sistem dan pola kerja di tengah pandemi, dilakukan dengan memberlakukan tata tertib system presensi digital yang terintegrasi dengan sistem penggajian, early warning system dalam suatu sistem yang bisa menginformasikan tanggal jatuh tempo angsuran dan tunggakan kredit nasabah, sehingga bisa ditindaklanjuti oleh desk call, sebelum kredit menjadi tunggakan. Sistem layanan transaksi online secara real time antar cabang, pelatihan SDM, hingga program sertifikasi, dan beberapa terobosan lainnya.
“Secara berkala, kami memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan, Direksi, Komisaris sesuai dengan bidang tugas dan kebutuhannya, baik inhouse training maupun exhouse training. Seluruh pengurus telah diikutkan dalam sertifikasi Direktur Level 2 dan Sertifikasi Manrisk BSMR level 3. Seluruh PE / Pincab, telah diikutkan dalam sertifikasi Direktur level 1 dan 2, serta sertifikasi Manrisk BSMR level 2. Demikian juga seluruh Kasubid / Kasi telah diikutsertakan dalam sertifikasi Manrisk BSMR Level 1,” ujarnya.
Pernyataan itu dia sampaikan di depan Dewan Juri Top BUMD Awards 2022 terdiri Prof. DR. Wahyudin Zarkasi-Guru Besar UNPAD Bandung, Sulistio – Lembaga Kajian Nawa (LKN), Ben De Haan -Advisor MSI Group, serta DR Aldrin Hernawi Akademisi UNPAD Bandung, yang dimoderatori oleh Ahmad Chury dari Solusi Kinerja Bisnis (SKB).
Selain itu, dalam upaya meningkatkan jumlah nasabah, mempertahankan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga maupun dalam penyaluran kredit, juga dilakukan berbagai terobosan. Misalnya untuk mendukung inklusi dan literasi keuangan sekaligus menampah portfolio nasabah dilakukan program literasi keuangan untuk pelajar dari SD – SLTA dengan mengoptimalkan 2 unit mobil kas keliling di wilayah Kab Semarang. Khususnya di wilayah kecamatan yang jauh dari jangkauan bank umum.
“Program ini juga mendapat respons positif dari sekolah, sehingga terjalin kerja sama untuk Tabungan Simpel bagi murid dan guru dengan pihak bank,” ujarnya.
Dengan kesigapan inovasi dan terobosan dalam menyiasati situasi pandemic Covid-19 ini, kinerja PT BPR BKK Ungaran (Perseroda) pun bisa tetap berjalan optimal. Misalnya penyaluran kredit, selama tahun 2020 mencapai Rp 283,4 miliar dan tahun 2021 naik menjadi Rp308,6 miliar atau naik sekitar 8,90%. Begitu juga pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) pada periode yang sama juga tetap bisa meningkat dari Rp294,7 miliar tahun 2020 menjadi Rp345,7 miliar pada tahun 2021 atau tumbuh 17,29%.
“Secara umum kami bisa terus mempertahankan kinerja, sehingga di saat pandemi ini juga tetap bisa terus bertumbuh. Terobosan dan inovasi yang kami lakukan membawa BPR BKK Ungaran tumbuh di atas rata- rata industri selama tahun 2021, yaitu asset tumbuh 16%, Kredit tumbuh 8,9%, Dana Pihak Ketiga tumbuh 17% dan laba sebelum pajak tumbuh 22%,” pungkas Budi Santoso.
Penulis: Ahmad Chury