Jakarta, TopBusiness – Terpilih menjadi salah satu kandidat penerima penghargaan TOP GRC Awards 2024, PT Bank CTBC Indonesia telah menyelesaikan sesi penjurian yang digelar secara virtual oleh Majalah TopBusiness, Selasa (30/7/2024) lalu.
Apresiasi patut diberikan kepada Bank CTBC Indonesia, karena pada sesi penjurian ini turut hadir Bapak Iwan Satawidinata, selaku Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia, yang turut didampingi oleh Candra Putra, selaku Direktur Kepatuhan, dan Benny Wijaya, sebagai Kepala Satuan Kerja Kepatuhan.
“Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Majalah TopBusiness untuk CTBC Indonesia sebagai kandidat penerima penghargaan TOP GRC Awards 2024,” demikian disampaikan Iwan Satawidinata mengawali sesi presentasi penjurian TOP GRC Awards 2024.
Mengulas sedikit mengenai profil perusahaan, Candra Putra mengatakan bahwa Bank CTBC Indonesia adalah bank yang dimiliki 99% oleh bank CTBC Taiwan sebagai pemegang saham perusahaan. CTBC Taiwan sendiri disebut sebagai salah satu bank swasta terbesar di Taiwan.
“CTBC sudah lama di sana dan salah satu yang besar dan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh holding yang terdaftar di bursa di Taiwan. Jadi, ada banyak aturan yang harus di-follow dan termasuk juga terkait dengan implementasi GCG, ESG, dan SDGs,” ujar Candra.
Adapun untuk visi misi perusahaan, Benny menegaskan bahwa selain memiliki visi secara umum, Bank CTBC Indonesia juga memiliki visi spesifik mengenai sustainable finance.
“Secara prinsip (visi) kami itu membantu nasabah kami mengembangkan bisnisnya dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Dan yang paling penting adalah di mana bank bisa memberikan constructive values, jadi value yang sangat konstruktif buat stakeholder. Jadi bukan cuma semata-mata kepentingan perusahaan tetapi juga buat pengembangan karyawan, benefit bagi shareholder dan community. Jadi, memang aspek terhadap lingkungan, terhadap sosial, dan environment itu menjadi salah satu visi kami,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa terkait dengan sustainable growth, berkaca pada misi yang dicanangkan, Bank CTBC Indonesia juga fokus terhadap kualitas layanan kepada segmen korporat, retail, treasury, dan ekspansi bisnis untuk kembali lagi sustainable growth.
“Karena manajemen melihat bahwa pertumbuhan terbaik itu bukan pertumbuhan yang short term (jangka pendek), tetapi yang sustainable dan jangka panjang, itu yang menjadi prinsip yang kami pegang dari sisi manajemen dalam me-running (menjalankan) suatu perusahaan, yaitu perusahaan kami Bank CTBC Indonesia,” tegas Candra.
Lalu untuk visi dari sisi Sustainable Finance, lebih spesifik Bank CTBC Indonesia ingin menjadi bank yang memberikan sustainable financial solution buat nasabah-nasabah perusahaan yang juga peduli dan punya kepentingan terkait social dan environment.
GRC dan Kinerja Perusahaan
Candra menegaskan soal pentingnya penerapan GRC dalam membangun perusahaan yang dinilai sebagai fondasi utama.
“Memang sekali lagi fondasi utama dari membangun bank itu dari sisi governance-nya harus bagus, risk management-nya bagus, dan compliance juga bagus. Memang pencapaian finansial kembali lagi menjadi salah satu yang menjadi tujuan kami, tetapi bukan satu-satunya,” ujar dia.
Dikatakan Candra, dari sisi financial performance kalau dibandingkan performa bank di 2022 dan 2023 dari sisi loan growth Bank CTBC Indonesia tumbuh sangat baik di 2023. Bila rata-rata industri itu diperkirakan pertumbuhannya antara 9 atau 10%, Bank CTBC Indonesia mengalami loan growth sampai dengan 12-16%, dari 13,96 (sekitar 14 triliun) menjadi 15,7 triliun.
“Kemudian DPK kami juga tumbuh sangat baik di tahun 2023 dari 14,8 triliun jadi 17,5 triliun sekitar 18%. Nah ini juga salah satu yang bisa dilihat, bahwa di tahun 2023 kami pertumbuhan profit kami sangat baik 220,6% dari 60 miliar di tahun 2022 menjadi 221 miliar di tahun 2023. Tentu saja ini semata-mata bukan hanya management, ada stakeholder dari karyawan, pemegang saham dan juga dukungan dari regulator dan para nasabah kami,” kata dia.
Pun dari dari sisi NPL, walaupun secara bisnis bank tumbuh dengan sangat baik, perusahaan juga tidak melupakan adanya faktor risiko.
“Jadi bisa dilihat secara statistic, NPL kami justru menurun dari 2,62% menjadi 2,14%, ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kami baik, sehat dan long term, sehingga kita bisa lihat walaupun bisnis kami bertumbuh signifikan NPL kami justru menurun,” tandas dia.
“Begitu juga dari permodalan Bapak Ibu bisa lihat, permodalan kami justru tumbuh cukup baik, justru ditumbuh oleh profit yang kami peroleh dari 23,45% menjadi 27%. Overall secara rasio ROE kami tumbuh membaik dari 1,4% menjadi 5,04%, dan ROA kami tumbuh dari 0,31% jadi 1,05%,” lanjutnya.
Dari apa yang telah dicapainya, manajemen Bank CTBC Indonesia melihat bahwa sustainable business itu adalah sangat penting dan menjadi prioritas.
“Bagaimana memastikan sustainable itu, maka kami juga melihat governance (tata kelola), manajemen risiko, dan kepatuhan sangat penting dan critical untuk memastikan bahwa kita tumbuh itu sustainable dan terus-menerus dan secara jangka panjang. Jadi, percuma untuk tumbuh secara jangka pendek sangat baik, tapi secara jangka panjang akan bermasalah. Jadi, itu bukan menjadi prioritas kami, secara umum kita juga memastikan bahwa adanya proses monitoring dan supervisi yang aktif-proaktif dari direksi dan komisaris, kemudian kelengkapan dan implementasi dari berbagai komite yang kami punya baik di level direksi maupun di level komisaris,” ujar dia lagi.
Kemudian dari sisi kebijakan dan prosedur, Candra mengatakan bahwa perusahaan punya kebijakan dan prosedur yang sangat memadai policy dan prosedur untuk mengatur dan memberikan arahan kepada seluruh karyawan mengenai mekanisme yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa bank menjalankan perannya dengan prudent.
Adapun Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Bank CTBC Indonesia, Benny Wijaya, mengatakan bahwa Effective Risk Management dan Effective Compliance Implementation ini sangat penting. “Begitu juga kami juga memastikan bahwa penanganan conflict of interest itu dilakukan dengan baik, dan public Disclosure yang appropriate sejalan dengan persyaratan regulasi dan tentu saja bank strategic plan harus juga tepat dan sesuai dengan apa yang menjadi SWOT analisis yang sudah bank lakukan. Secara overall kembali lagi sustainable growth adalah tujuan kami dan GRC adalah salah satu pilar yang sangat penting untuk memastikan ini,” jelas Benny.
Dari aspek kepatuhan, Bank CTBC Indonesia juga memastikan bahwa tidak hanya patuh terhadap ketentuan regulator atau ketentuan internal, tetapi perusahaan juga mematuhi terkait dengan etika dan moral-moral yang terkait dengan lingkungan sehingga kita juga sangat concern terkait dengan ESG dan SDGs.
“Jadi, bagi bank, sustainable itu tidak hanya sekadar profit oriented, economic profit, tetapi kita juga ingin berkontribusi maksimal untuk menyejahterakan komunitas, meminimalkan juga dampak terkait dengan lingkungan dari kegiatan kita sehari-hari,” Benny menambahkan.
Editor: Busthomi